Sang Ayah Jalani Operasi PCI Jantung, Alya Tenang Menjadi Peserta JKN Sejak Awal
Terastangerang.com,Tigaraksa, – BPJS Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan kemudahan pelayanan dan aksesibilitas bagi seluruh peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).Hal ini agar setiap peserta dapat merasakan pelayanan prima yang mudah, cepat, dan setara.
Kepuasan peserta tentunya menjadi fokus penting bagi BPJS Kesehatan, agar senantiasa terus mengoptimalkan perbaikan mutu untuk lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi di seluruh wilayah Indonesia.
Begitulah yang dirasakan oleh salah seorang Pekerja bernama Triska Alya Muthi’ah (23) atau biasa disapa Alya, yang telah menjadi peserta JKN sejak tahun 2014.
Pada awalnya Alya terdaftar sebagai tanggungan orang tuanya yang bekerja, kemudian ketika Alya beranjak dewasa dan sudah mulai bekerja, dirinya didaftarkan oleh perusahaan sebagai segmen PPU (Pekerja Penerima Upah).
Alya merasa bahwa dari awal, Program JKN sangat membantu untuk dirinya dan keluarganya. Khususnya ketika sang Ayah harus menjalani operasi PCI (Percutaneous Coronary Intervention) jantung pada 2016 lalu.
“Awalnya Ayah merasakan sesak di dada, lalu saya dan sekeluarga segera membawa ke Klinik Islamic Village agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun dokter dari pihak Klinik langsung memberikan rujukan untuk dapat dilakukan tindakan Elektrokardiografi (EKG) untuk mendeteksi kinerja yang terjadi pada jantung. Pihak Klinik memberikan rujukan pada saat itu juga, dikarenakan fasilitas EKG belum tersedia di Klinik tersebut. Tanpa pikir panjang, saya dan keluarga segera membawa Ayah ke Rumah Sakit Mitra Keluarga yang telah diberikan rujukan oleh dokter di Klinik ” tutur Alya.
Mendapatkan pelayanan kesehatan di Klinik tersebut bukan hal pertama bagi Alya dan keluarga. Alya pernah beberapa kali menjalani rawat jalan di Klinik yang sama.
Pelayanan yang diberikan dirasa sangat baik, tidak ada diskriminasi apapun karena keselamatan pasien adalah hal yang paling utama.
Alya dan keluarga sangat mengapresiasi kinerja dokter dan seluruh staf di klinik, karena sangat tanggap akan kebutuhan pasien. Awalnya Alya mengira mendapatkan rujukan membutuhkan waktu yang lama dan rumit, namun ternyata tidak.
“Ketika dirujuk ke rumah sakit, saya bersyukur karena prosesnya cepat dan mudah. Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa Ayah saya mengalami penyempitan pembuluh darah kecil. Dokter menginformasikan bahwa secara umum memang belum terlalu parah, namun sebaiknya segera dilakukan penindakan lebih lanjut agar tidak terjadi serangan jantung,’’ ujar Alya.
Setelah mendengar penjelasan dari dokter, Alya beserta keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit segala tindakan yang terbaik untuk Ayahnya agar dapat segera pulih kembali.
Seluruh tindakan yang diberikan rumah sakit mulai dari ruangan ICU (Intensive Care Unit), operasi PCI, fisioterapi, dan lainnya telah dijamin oleh Program JKN.
Alya sangat bersyukur bahwa dirinya dan keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Ayahnya menjalani serangkaian tindakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak rumah sakit.
Alya menuturkan, bahwa operasi PCI yang dijalani sang Ayah memakan waktu kurang lebih delapan jam dan berjalan lancar dan dilanjutkan ke ruangan pemulihan agar kondisi dapat stabil.
“Setelah Ayah saya diperbolehkan untuk pulang, kami tetap menjalani kontrol seminggu sekali. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi Ayah pun semakin membaik sehingga jadwal kontrol menjadi sebulan sekali, hingga saat ini menjadi tiga sampai enam bulan sekali. Setiap tahunnya saya merasa Program JKN sangat mempermudah dengan adanya antrian online, rujukan online hingga sudah terdaftar terkait rekam medisnya. Saya berharap, Program JKN ini dapat terus berlangsung dan memiliki pelayanan yang lebih baik lagi kedepannya,” tutur Alya. (*)