Terastangerang.com–Program penataan kawasan RW 05 Perumahan Pakujaya Permai, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman, Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangerang Selatan yang dimulai pada Juni 2024 lalu terus berjalan.
Namun ada sejumlah hal yang dikritisi warga yang terdampak dari pengerjaan proyek saluran air tersebut diantaranya, mereka menilai bahwa perencanaan proyek dianggap warga terlalu gegabah. Dimana lebar penampang basah saluran lama 160 cm diganti dengan U-DITCH lebar 120 cm. Sehingga terjadi penyempitan dari penampang basah saluran.
Selanjutnya, untuk elevasi saluran tidak menggunakan angka Uitzet kedalaman saluran ataupun ratanya permukaan saluran. Pengerjaan pun dinilai kurang profesional, dimana tumpukan tanah galian saluran dibiarkan berlama lama menumpuk dibadan jalan.
Ditambah lagi, pembongkaran saluran tanpa memperhatikan kepentingan penghuni untuk keluar masuk rumah.
Selain itu, warga juga mengungkapkan bahwa mereka belum bisa ketemu dengan konsultan pengawas, guna membangun komunikasi bagi warga yang terdampak.
Dikonfirmasi terkait penataan kawasan perumahan Pakujaya Permai, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU), M Firdaus kepada terastangerang.com, Selasa 9 Juli 2024 menjelaskan bahwa, proyek perbaikan saluran air dengan menggunakan uditch beton dan pembangunan gedung serbaguna (GSG) di Perumahan Pakujaya Permai, Kecamatan Serpong Utara dilaksanakan oleh CV Muncul Cahaya Waliwis dengan sumber anggaran APBD Tangsel senilai 9,7 milyar dan dijadwalkan selesai 180 hari kalender.
Program penataan kawasan perumahan yang ada di Pakujaya Permai, sambung Firdaus merupakan program Dinas Perkimta Tangsel diluar dari 44 titik lokasi kawasan perumahan kumuh dan pemukiman kumuh yang tertuang dalam surat keputusan Walikota Tangsel Nomor 653/Kep.352-Huk/2021.
“Karena anggarannya besar, tahun ini ada tiga titik lokasi yang di kerjakan yakni, Perumahan Pakujaya Permai, Kedaung Hijau dan Green Bintaro,” ujarnya.
Menanggapi keluhan warga terdampak di Pakujaya Permai, Firdaus mengungkapkan bahwa selama ini pihak Disperkimta Tangsel selalu membangun komunikasi dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan.
“Kita selalu membangun komunikasi dengan pengurus RW. Ketika ada jaminan dari Ketua RW tidak ada kendala dan warga sudah setuju semua, baru kita masuk,” kata Kabid.
Sementara itu, Firdaus mengklaim bahwa, untuk kegiatan normalisasi saluran air di Pakujaya Permai dengan menggunakan u-ditch tidak jauh beda dari sebelumnya, dengan ukuran 120 cm dan kedalaman 80 centimeter. (mln)