TERASTANGERANG – Pada penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XX Tahun 2022 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, pada 6 – 8 September 2022. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, berhasil menunjukan keberhasilannya dalam membangun sanitasi yang nyaman dan aman bagi masyarakat.

City Sanitation Summit (CSS) merupakan ajang pertemuan Kepala Daerah untuk bertukar pengalaman, pengetahuan terhadap kegiatan sanitasi.

Pertemuan tersebut menjadi wadah untuk membangun kemitraan dan mendorong upaya advokasi, promosi dan kampanye untuk pembangunan sanitasi di Indonesia hingga 2045 mendatang.

IMG 20220909 130457 scaled
Pembukaan CSS XX tahun 2022 di ICE BSD City

Dalam CSS ke 20 itu, Pemkab Tangerang berhasil menujukan berbagai inovasi serta keberhasilan pembangunan sanitasi dan pengelolaan limbah yang nyaman dan aman bagi masyarakat, diantaranya pembangunan Sanitasi Sekolah (Sanisek), Sanitasi Pesantren (Sanitren) dan Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan dan Asri (Rusa Berlari).

Pemerintah Kabupaten Tangerang juga mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya mengatasi permasalahan air, sanitasi dan perilaku hidup bersih di Ketapang Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pembangunan sanitasi merupakan suatu kewajiban bagi Pemkab Tangerang, karena ketersediaan sarana dan prasarana menyangkut hak asasi manusia.

Zaki menegaskan, pada tahun 2013 Pemkab Tangerang telah menjalankan program Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek). Hingga saat ini, telah ada hampir 1.000 sekolah dari setiap jenjang mulai dari SD hingga SMA/SMK telah menjalankan program tersebut.

Anggaran program yang disediakan sebesar Rp 20 miliar per tahun, yang desainnya dibantu oleh USAID-IUWASH, desainnya adalah lambang benteng karena sanitasi adalah benteng pertama untuk kesehatan.

Dua program sanitasi di dunia pendidikan, yakni Sanisek (Sanitasi Sekolah) dan Sanitren (Sanitasi Pesantren) menjadi percontohan Nasional dan Internasional.

“Nasional akan melihat langsung sanitasi sekolah dan bagaimana sanitren yang juga digulirkan di Tangerang. Kedua program ini, menjadi program percontohan nasional dan internasional dari USAID IUWASH (Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation and Hygiene),” kata Zaki.

IMG 20220909 130130 1 scaled
Peserta CSS XX saat meninjau program Sanisek di SMPN 2 Curug

Salah satu program unggulan lainnya, yang berhasi diwujudkan Pemkab Tangerang yaitu inovasi Rumah Sakit Berwawasan Lingkungan dan Asri yang disingkat dengan ‘Rusa Berlari’.

Inovasi Rusa Berlari ini dilakukan guna mendukung penerapan Green Hospital di Indonesia yaitu pemanfaatan pengelolaan limbah medis yang bernilai ekonomis dan daur ulang air limbah untuk penyiraman tanaman, pemanfaatan lahan kosong, dan juga melakukan penghijauan dengan memanfaatkan lahan kosong dengan penanaman pohon peneduh dan juga hidroponik.

IMG 20220909 130255 scaled
Peserta CSS XX saat meninjau inovasi Rusa Berlari di RSUD Balaraja

Pemerintah Kabupaten Tangerang juga berhasil mengatasi permasalahan air, sanitasi dan perilaku hidup bersih di Ketapang Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat juga menjadi fokus Pemkab Tangerang untuk memberdayakan anggota keluarga agar paham, mau, dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

IMG 20220909 130054 scaled
Peserta CSS XX meninjau PHBS di Ketapang Aquaculture

Chief of WASH UNICEF Indonesia, Kannan Nadar secara khusus menyampaikan selamat kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar atas kiprah dan keberhasilan mengawali program sanitasi di sekolah.

Kannan mengatakan, Kabupaten Tangerang adalah Kabupaten/Kota pertama di Indonesia yang telah mencapai SDGs untuk sanitasi sekolah.

“Selamat kepada Pak Bupati Zaki, Kabupaten Tangerang ini juga adalah kabupaten/kota pertama di Indonesia yang telah mencapai SDGs untuk sanitasi sekolah,” ungkap Kannan dalam City Sanitation Summit (CSS) XX di ICE BSD Tangerang, Kamis (8/9).

Kannan Nadar menjelaskan, lima perspektif kenapa sanitasi sekolah sangat ini penting ?

Lima perspektif tersebut adalah :

  1. Perspektif hak asasi manusia, karena anak-anak ketika belajar harus berada di lingkungan menyenangkan.
  2. Perspektif pembelajaran. Ada banyak penelitian yang menyebutkan sanitasi sekolah ini penting, karena tanpa ada sarana mencuci tangan pakai sabun banyak anak terkena penyakit diare.
  3. Perspektif kesehatan, sebab tanpa adanya air yang layak di sekolah, anak akan rentan terkena berbagai penyakit, seperti cacingan.
  4. Perspektif kesetaraan gender. Anak-anak pada usia yang masuk masa pubertas dan memiliki kebutuhan spesifik, salah satu studi UNICEF menyatakan 1 dari 7 anak perempuan di Indonesia membolos ketika menstruasi.
  5. Perspektif terkahir adalah anak sebagai agen perubahan. Ketika mereka mendapatkan informasi perubahan perilaku, mereka bisa dengan mudah dan mentransmisi pesan kepada keluarga dan masyarakat.

“Itu adalah 5 hal mengapa sanitasi sekolah itu penting,” ungkapnya.

IMG 20220909 130355 scaled
Seminar CSS XX di ICE BSD City

Sementara, Senior Water, Sanitation and Solid Waste Specialist USAID, Trigeany Linggoatmodjo mengatakan, harus ada komitmen dari pemerintah, baik pusat dan daerah untuk merencanakan layanan sanitasi yang aman dan tangguh.

“Untuk mencapai sanitasi aman tidak hanya dari rumah tangga yang mempunyai septitank standar, tetapi juga Pemerintah Kota/Kabupaten memiliki layanan untuk mengangkut dan mengolah sampah dengan tepat,” kata Trigeany.

Dia menjelaskan, faktor perencanaan juga menjadi penting dalam membangun sanitasi yang aman, salah satunya dengan memperhatikan dampak iklim.

“Ketahanan iklim merupakan komponen penting dari strategi peningkatan ketahanan wilayah. Selain itu, faktor pendanaan juga harus memadai, ” paparnya.

IMG 20220909 124128 scaled
Penutupan CSS XX tahun 2022 di ICE BSD City

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyelesaikan agenda City Sanitation Summit (CSS) XX 2022 yang mengangkat tema ‘Sanitasi Aman Investasi Masa Depan’

“Hari ini kita telah menyelesaikan seluruh rangkaian acara CSS XX 2022 tanggal 6-8 september 2022 dalam keadaan sehat. Atas nama Pemkab Tangerang, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran peserta di acara CSS XX di ICE BSD,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Islandar dalam Penutupan CSS XX 2022.

Acara ini menjadi hadiah tersendiri bagi Pemkab Tangerang yang selama 2 tahun telah terhalang oleh pandemi Covid-19. Hal tersebut pun menjadi tantangan dan menjadi dorongan untuk lebih menyempurnakan fasilitas sanitasi di daerahnya.

“Ini merupakan suatu kebanggaan, ini merupakan tantangan tersendiri, jadi kita melengkapi seluruh sanitasi di Pemkab Tangerang agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Sesuai tema Sanitasi Aman Investasi Masa Depan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan sanitasi di sekolah. Salah satu program yang berjalan adalah Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek) dan Sanitasi Berbasis Pesantren (Sanitren).

“Kami bertekad untuk konsisten di seluruh pelosok Kabupaten Tangerang, kami juga berupaya agar sanitasi ini mudah diakses masyarakat, air minum dan lingkungan higesnis serta aman dan nyaman dan bersih,” tambah dia.

“Ini tugas yang kita perjuangkan karena ada bantuan elemen masyarakat yang ikut membantu, kalau tidak ada kolaborasi baik, program ini tidak berjalan,” sambung Bupati Zaki.

Selaku Ketua Umum Aliansi Kabupaten-Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) yang baru untuk periode 2022-2026, ia menuturkan komitmennya dalam membantu peningkatan sanitasi di daerah seluruh anggota.

“Ini program jangka panjang kita, semoga bisa terlaksana dengan baik, dari asistensi AKKOPSI ini bisa menciptakan inovasi terobosan baru yang tentu bisa diaplikasikan di daerah lain,” tutupnya. (adv)