Terastangerang.com, Tigaraksa,- Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki peranan yang penting bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Berbagai macam kemudahan akses yang diperoleh, menambah kepercayaan khalayak masyarakat untuk dapat terus berkontribusi dalam Program JKN.
Salah satu peserta yang telah merasakan banyak manfaat dari program ini adalah Ujang Asep (40), warga Kelurahan Sukanegara, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Ujang telah terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak tahun 2015.
Dirinya merasa sangat bersyukur, bahwa hadirnya Program JKN sangat membantu untuk mengakses layanan kesehatan.
Terlebih saat Ujang harus menjalani operasi pasang ring jantung di rumah sakit pada bulan oktober tahun 2022 lalu. Biaya yang tidak sedikit dan terkesan mendadak membuat Ujang khawatir akan mengganggu biaya tabungan pendidikan anak-anaknya kelak.
“Jadi, saya memiliki riwayat darah tinggi. Saat malam hari sedang tertidur pulas, saya merasakan nyeri yang sangat luar biasa di dada. Istri dan keluarga saya khawatir pada kondisi saya yang sangat kesakitan pada saat itu. Tanpa berpikir panjang, istri saya pun langsung membawa saya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat agar segera ditangani. Dengan perawatan yang cukup intensif selama tiga hari, akhirnya saya diharuskan oleh dokter untuk segera pasang ring akibat penyakit jantung yang saya miliki,” tutur Ujang.
Pelayanan yang Ujang terima di rumah sakit pun sangat memuaskan, Ujang menyampaikan bahwa tidak ada perbedaan pelayanan bagi pasien umum maupun peserta JKN.
Dirinya begitu mengapresiasi kinerja tenaga medis di rumah sakit karna sangat cekatan dalam memberikan pelayanan bagi seluruh pasien. Jika saja pada saat itu para petugas tidak tanggap dalam menanggapi keluhannya, mungkin kondisinya sudah semakin parah. Mengingat riwayat dirinya yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
“Saya juga sangat dipermudah terkait pengurusan administrasi, tidak ada tambahan iur biaya. Semua fasilitas yang saya peroleh sangat memuaskan. Kemudian, saya juga tidak harus melengkapi berkas fotokopi, cukup menunjukan KIS Digital atau KTP sebagai identitas saya sebagai peserta JKN. Saya rasa ini menjadi hal yang sangat memudahkan bagi seluruh peserta, agar pasien beserta keluarga pun dapat fokus pada kesembuhan serta masa pemulihan pasien,” ujar Ujang.
Begitu mengetahui status kepesertaannya sudah dinonaktifkan oleh Badan Usaha, Ujang segera bergegas ke kantor cabang untuk segara melakukan pendaftaran sebagai peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
Dikarenakan kontrol rutin yang Ujang jalani akan dilakukan pada bulan ini, Ujang harus memastikan bahwa status kepesertaannya aktif. Namun, ketika petugas menghampiri Ujang terkait kebutuhannya, petugas tersebut menginformasikan bahwa saat ini untuk peralihan status kepesertaan dapat dilakukan melalui Aplikasi Mobile JKN.
“Sekarang sangat mudah melakukan pengurusan di BPJS Kesehatan, awalnya saya datang ke kantor cabang untuk mendaftarkan diri saya dan keluarga sebagai peserta PBPU. Namun, saat ini bisa diajukan melalui Aplikasi Mobile JKN. Prosesnya mudah, fiturnya lengkap, saya hanya perlu melakukan pembayaran iuran awal dan kepesertaan saya beserta keluarga bisa aktif. Saya fikir saya akan terkena denda karena terlambat melakukan pengurusan administrasi, namun ternyata tidak ada denda,” tutur Ujang.
Besar harapan Ujang bahwa Program JKN ini semakin baik untuk kedepannya, sehingga banyak masyarakat dari kalangan ekonomi ke bawah dapat terbantu.
Ujang juga menambahkan, bahwa pelayanan kesehatan, baik di faskes tingkat pertama dan kedua saat ini sangat membantu untuk seluruh kalangan.
Kita juga tidak boleh lupa bahwa kesehatan saat ini adalah hal yang penting, maka kita harus dapat memerhatikan apa saja yang kita konsumsi. Karena segala sesuatunya akan berdampak ke tubuh kita di masa mendatang. (*)