TERASTANGERANG – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengajak semua pihak untuk menyukseskan gerakan sebagai budaya dan pendidikan.

Ia juga mengajak seluruh Kepala sekolah, guru, tenaga pendidik untuk mendukung dan mengiplementasika program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tangerang yaitu Program “Satu Rekening, Satu Pelajar”.

“Mari jadikan gerakan menabung ini sebagai budaya dan pendidikan kepada anak-anak didik kita. Tujuannya untuk mendidik mereka agar mempersiapkan managemen keuangan mereka sejak dini,” ajak Bupati saat menghadiri peringatan hari Indonesia Menabung di GSG Puspem Kabupaten Tangerang, Kamis (25/08/22).

Menurut Zaki, menabung untuk kalangan pelajar merupakan salah satu upaya pendidikan dini untuk menanamkan kebiasaan produktif dan merencanakan masa depan dengan lebih baik dan sukses.

Bupati menambahkan, program Satu Rekening Satu Pelajar ini akan terus dilakukan, dengan lebih menitik beratkan kepada para siswa menengah pertama dan SMA karena lebih responsif.

“Dengan menabung bukan hanya mempersiapkan tapi juga memberikan disipli bagi mereka bahwa nanti pada saatnya ada kebutuhan, mereka tidak perlu lagi minta uang kepada orang tuanya,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah mengatakan, bahwa kegiataan tersebut merupakan salah satu tindaklanjut dari Keppres Nomor: 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung yang ditetapkan pada tanggal 20 Agustus.

“Kita sudah memulai implementasi Keppres tersebut melalui Program Satu Rekening, Satu Pelajar dan kebijakan pemberian bantuan pedidikan dan uang pembinaan bagi pelajar berprestasi dalam bentuk Non-Tunai melalui BJB maupun BPR Tangerang,” jelas Syaifullah.

Dia menambahkan, dari sekitar 350.900 pelajar tingkat SD baik negeri maupun swasta, tercatat baru sekitar 68.600 siswa yang mempunyai rekening.

Dan dari 129.600 pelajar SMP, baru sekitar 21.700 siswa yang memiliki rekening.

“Dinas Pendidikan akan terus mensosialisasikan program Satu Rekening, Satu Palajar sehingga diharapkan pada 1 semester ke depan, akan ada penambahan sekitar 45 ribu siswa yang bisa terjaring,” ungkapnya. (rls)