Terastangerang.com Tigaraksa,- Sebagai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah merasakan langsung manfaat program ini, Dinda Nurlitasari (32) terpanggil untuk membagikan pengalamannya kepada orang di sekitarnya.

Dinda seorang pekerja di bidang perhotelan yang telah aktif terdaftar sebagai peserta JKN, turut mengedukasi kerabat, tetangga maupun pekerjanya di rumah mengenai pentingnya memiliki perlindungan kesehatan bagi diri sendiri maupun keluarga.

“Beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 2016, ayah saya harus menjalani operasi katup jantung. Jadi, memang ayah saya memiliki penyakit kronis, yaitu jantung dan diabetes. Saat kejadian itu terjadi, kami sangat bingung dan tentunya khawatir soal biaya pengobatan yang tidak murah. Beruntungnya, ayah saya yang merupakan seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah memiliki Kartu JKN. Adanya JKN sangat membantu keluarga kami,” ujar Dinda pada Kamis (19/09).

Saat itu, sang ayah yang mengeluh sakit sempat dibawa berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan langsung diberikan rujukan. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan terapi, sang ayah dijadwalkan untuk operasi.

Dinda mengatakan bahwa sempat menunggu beberapa waktu untuk mendapatkan jadwal operasi. Meskipun begitu, ia memahami jika kondisinya cukup banyak pasien yang akan menjalani tindakan operasi. Ia tetap bersyukur sang ayah dapat ditangani dengan baik.

“Saat menunggu jadwal operasi, saya paham dan tidak keberatan untuk mengantre karena memang banyak sekali pasien yang juga operasi. Bersyukurnya ayah saya masih diberikan kesehatan berkat penanganan yang tepat. Apalagi, biaya operasi katup jantung ini sangat mahal. Saya sempat tanya untuk biaya perawatan ayah saya mencapai Rp 300 juta. Dapat dibayangkan biaya sebesar itu harus ditanggung dengan biaya pribadi. Alhamdulillah, berkat Program JKN dapat menanggung biaya pengobatan jantung ayah saya tanpa terhalang biaya,” cerita Dinda.

Setelah merasakan besarnya manfaat JKN secara langsung, Dinda tergerak untuk menyebarkan informasi ini kepada orang lain. Termasuk tetangga maupun Asisten Rumah Tangga (ART) yang ada di lingkungan rumahnya.

Menurutnya, masih banyak kerabat yang belum memahami Program JKN dan manfaatnya dalam memberikan perlindungan kesehatan yang terjangkau. Sehingga, Dinda ingin setiap orang mulai sadar akan pentingnya jaminan kesehatan.

“Secara pribadi saya ingin semua kerabat bahkan ART di rumah maupun lingkungan sekitar rumah sadar akan jaminan kesehatannya. Saya selalu bertanya kepada mereka apakah sudah punya Kartu JKN atau belum. Terutama buat ART yang bekerja di rumah selalu saya pastikan terlebih dahulu. Saya katakan kepada mereka jangan karena masih muda jadi menganggap sepele soal kesehatan. Namanya sakit tidak tahu kapan datangnya. Lebih baik segera daftar selagi sehat,” kata Dinda.

Dinda mengatakan bahwa bagi pekerjanya yang belum terdaftar jadi peserta JKN, ia tidak keberatan untuk membantu menanggung iurannya.

Baginya, iuran yang dibayarkan tidak sebanding dengan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan kalau menggunakan biaya pribadi.

Menurutnya, tidak ada yang tahu kapan sakit akan datang dan biaya perawatan medis yang seringkali tidak bisa diprediksi. JKN memberikan perlindungan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan program ini.

“Sebelumnya, saya berobat menggunakan biaya pribadi. Ternyata pengeluarannya cukup besar dan berat. Sejak saat itu saya merasa bahwa kita semua perlu JKN. Meskipun sehat dan tidak menggunakan JKN, kita bisa menolong peserta lain yang sedang sakit. Mengingat program ini sistemnya gotong royong, jadi jangan sampai tunggu sakit dahulu. Program JKN yang disediakan oleh Pemerintah itu iurannya sangat terjangkau. Beruntungnya, kita bisa mendapatkan akses kesehatan yang layak,” tutur Dinda. (*)