Terastangerang.com,- Ketua Tim Rehabilitasi pada Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan, drg. Vinna Tauria menyebutkan bahwa semua daftar G atau obat-obatan tertentu (OOT) ini dapat merusak susunan saraf pusat sehingga menjadi agresif, mudah depresi, kontraksi otot dan sebagainya.
Hal itu disampaikan Vinna saat menjadi narasumber di acara pemahaman tentang risiko mencakup obat-obat yang digelar Balai POM di Tangerang, di Hotel Grand Zuri BSD City, Tangerang Selatan, Senin (20/5/24).
Vinna mengungkapkan, obat yang digunakan tanpa tujuan yang benar dalam jangka panjang dengan dosis yang sangat banyak akan membahayakan kesehatan.
“Obat golongan G ini harusnya dipakai dengan petunjuk dari dokter. Masalah kalau dipakai terlalu banyak atau over dosis justru membuat bahaya bagi kesehatan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Balai POM di Tangerang, M. Sony Mughofir mengakui bahwa wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu wilayah yang banyak ditemukan penyalahgunaan obat keras.
Ia menjelaskan, bahwa tramadol dan hexymer termasuk kategori obat keras atau daftar G yang masih diperlukan untuk pengobatan secara medis dengan resep dokter.
“Obat – obat ini sebenarnya obat legal namun seringkali disalahgunakan, jadi pemerintah dilema, mau distop atau dilarang pasien yang dioperasi membutuhkan Tramadol, kalau dilarang mereka yang sakit – sakitan ini mau bagaimana” paparnya.
Disisi lain, ungkap Sony, ketika obat ini dibiarkan dan beredar bebas dengan harganya yang cukup murah, akan terjadi penyalahgunaan.
“Tramadol yang banyak disalahgunakan 90% palsu dan sangat membahayakan kesehatan,” ucapnya.
Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk ikut serta dalam pengawasan peredaran obat keras.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama, Pemerintah, Tokoh Agama dan seluruh masyarakat untuk mengawasi peredaran dan pedoman obat – obat tertentu (OOT) ini,” tutupnya. (mul)